Jumat, 20 April 2012

Backpackeran ke Malang

Libur panjang di bulan Maret 2012 kami manfaatkan untuk pergi ke kota Malang. Persiapan dilakukan jauh-jauh hari termasuk membeli tiket kereta, maklum niatnya sih mau backpacker-an jadi ya naik kereta ekomoni, hehe.

Tiket kereta sudah didapatkan, kami pun berangkat kamis siang dari Stasiun Pasar Senen. Saya, tango, elan, ecen dan hijrah naik kereta matarmaja dengan posisi duduk yang terpisah. Satu orang temannya hijrah sebut saja namanya mawar batal ikut karena sakit.
suasana di kereta matarmaja
Kereta berangkat pukul 2 siang, dengan estimasi perjalan selama 16 jam. Kursi yang saling berhadapan memaksa kami bertegur sapa dengan penumpang lain, agar dapat meminimalisir rasa pegal. Beragam pedagang masuk ke dalam kereta, memberikan nuansa tersendiri dalam perjalanan panjang ini. Sesekali kami tertidur kemudian terbangun saat kereta sedang berhenti, entah menurunkan penumpang atau berhenti di tengah sawah menunggu kereta eksekutif lewat, hehe maklumlah namanya juga naik ekonomi.
Stasiun Malang
Jumat pagi pukul 6.45 kami sampai di stasiun Malang, haaahhh akhirnya penderitaan di kereta selesai juga, hehe…padahal masih ada perjalanan pulang nanti. Jemputan datang gak lama setelah kami turun dari kereta. Aji adiknya elan, datang bawa mobil sewaan yang sekilas mirip Toyota Alphard, namun setelah didekati rupanya Daihatsu GranMax yang datang, hehe.

Langsung tancap gas ke homestay, ngeeeng…. 
Gak perlu ngeluarin duit, karena homestay kami adalah rumah om nya elan. Namanya juga backpacker, selagi masih bisa numpang ya hayyuuk. Setibanya di rumah si om, kami langsung disuguhi soto ayam special, emmm… inilah salah satu keuntungan menumpang di rumah saudara, haha.
Masjid UMM
Selesai solat jumat, kami langsung meluncur ke daerah batu. Masih ditemani aji ditambah satu orang lagi guide lokal ya sebut saja namanya monge, yang kami jemput di kosan. Sambil nungguin dia siap-siap, eh kebeneran ada tukang bakso malang yang lewat. Gak pikir panjang, serbuuuu…
Alun-alun Batu
Gak afdol rasanya ke malang kalau belum makan bakso malang, hehe. Dari kosan monge kami meluncur ke alun-alun batu. Di sini terdapat sebuah taman yang dihiasi lampion raksasa berbentuk apel, stroberi dan sapi. Dinginnya malang kami lawan dengan segarnya susu sapi hangat ditambah ketan susu, lumpia goreng dan pedasnya ceker setan.
BNS
Beranjak malam, kami teruskan perjalanan ke Batu Night Spectacular. Inilah obyek wisata favorit di kota malang. Di sini kita bisa menikmati indahnya efek-efek lampu dan pemandangan kota malang pada malam hari dari atas sepeda layang sambil diselimuti kabut dingin. Berjalan ke pintu keluar kami menyempatkan diri belanja oleh-oleh dan souvenir khas kota malang.   

Pukul 21.30 kami pun bergegas pulang karena mau istirahat sebelum ke Gunung Bromo. Mampir sejenak ke warung tahu telor untuk makan malam. Setelah kenyang, perjalanan pulang kami lanjutkan. Sampai di homestay langsung ambil posisi tidur, niatnya sih mau bangun jam 1, terus berangkat ke bromo, yeah we’ll see.

Dan apa yang terjadi, ternyata semua kebablasan tidur & baru bangun jam 6 pagi. Haha, emang ke bromo ini rencana dadakan yang ekstrim, bayangin jaket aja cuma ala kadarnya, mana kuat nahan dinginnya bromo. Lanjut deh ke target utama kami yaitu Pulau Sempu.

Berangkat pukul 9 kami sampai di sendang biru pukul 11. Langsung ngurus perijinan segala macem termasuk sewa kapal dan sewa sepatu. Sempat jiper ngeliat rombongan lain yang baru keluar dari sempu, karena sekujur tubuhnya penuh dengan lumpur. Apalagi pas kami coba tanya:

Kami                : treknya berlumpur ya mas?
Mereka            : wah, parah…berlumpur banget
Kami                : emang dari sana jam berapa mas?
Mereka            : dari sana jam 8, ni baru nyampe jam 11
Kami                : waduh…. (langsung mules sambil nelen ludah)

Tapi tekad kami sudah bulat, sejak awal memang pulau sempu sudah jadi target utama kami, apapun yang terjadi harus dilaksanakan, berangkaaaaattttt.
Sendang Biru
Pukul 12 kami nyebrang dari sendang biru ke pulau sempu. Gak sampai lima menit kami sudah tiba di pintu masuk pulau sempu, dimana banyak rekan-rekan yang sedang menantikan jemputan kapal. Kondisi mereka cukup mengenaskan, hampir sama lah seperti rombongan yang kami temui di sendang biru. Kebayang deh trek yang harus kami lalui untuk sampai ke segara anakan.
menuju Pulau Sempu
Bismillah, dan perjalanan pun dimulai. Diawali dengan tanjakan-tanjakan ekstrim yang licin dan blok, kudu pegangan sama ranting pohon nih. Sesekali kami bertemu rombongan yang mau pulang, lalu bertanya “masih jauh ya mas?” “ya lumayan, masih 2 jam lagi” hehe, jawaban yang ngeledek. Lalu ketemu lagi rombongan lain yang bikin mental tambah jatuh, “ayo yang gak bawa senter, hari sudah mau gelap, jangan dipaksain”. Makin dag dig dug dan sempat terdiam, karena kami emang gak bawa senter. Tapi nasi sudah menjadi bubur, udah setengah jalan ni bro, lanjuuuttt.
Alhamdulillah, setelah 2,5 jam perjalanan kami sampai di segara anakan, yaitu laguna yang ada di pulau sempu. Subhanallah, rasa lelah kami terbayar lunas akhirnya bisa nikmatin juga the hidden paradise yang satu ini. Langsung deh cebar cebur main air, sambil foto di tebing yang mengarah ke laut lepas Samudra Hindia.
Segara Anakan
Setelah puas wara wiri, kami bergegas pulang sebelum matahari terbenam. Perjalanan pulang memang lebih cepat daripada berangkat, namun tetap saja kami terjebak di kegelapan, tooloooongg…. Untungnya ada rombongan guide di belakang kami, atas kebaikannya lah kami bisa keluar dari pulau sempu, alhamdulillah.
Langsung bersih-bersih setibanya di sendang biru, kemudian kami meluncur ke pelataran Stadion Gajayana homebase-nya Persema Malang, buat makan pecel lele. Kenyang bercampur lelah itulah yang kami rasakan, bakalan pules lagi nih tidur, hehe.
Batu Secret Zoo (Jatimpark 2)
Minggu pagi sebenarnya kami tidak berencana kemana-kemana lagi, cuma karena masih ada obyek wisata yang belum dikunjungi, maka kami sempatkan diri ke sana. Diawali dengan sarapan bubur ayam (sebuah makanan yang cukup sulit didapatkan di malang) kami memulai petualangan terakhir kami.

 
Ditemani Dita & Fam destinasi berikutnya adalah Jatimpark 1 & 2 yang berada di batu, namun karena keterbatasan waktu akhirnya kami hanya mampir ke Batu Secret Zoo dan Museum Satwa di Jatimpark 2. Konsep kebun binatang di sini sangat berbeda dari kebun binatang yang ada di Indonesia pada umumnya. Selain itu hewan-hewan yang ada sini pun merupakan hewan-hewan langka yang jarang sekali kita lihat, amazing...
Setelah puas nge-zoo di Jatimpark 2, kami mampir ke kios terdekat untuk melengkapi oleh-oleh yang masing kurang. Huuhhh waktu sudah menujukkan pukul 1 siang, dan kami segera meluncur ke stasiun untuk mengejar kereta pulang. Pukul 3, kereta matarmaja tujuan Jakarta pun siap berangkat. Selamat tinggal kota malang.

1 komentar: