Rabu, 02 Mei 2012

PMS tour de Java

Tanggal 5 April kemarin saya dan teman-teman PMS melancong ke kota Kebumen, kemudian dilanjutkan ke Yogyakarta. Semula rencana kami hanya untuk ziarah ke makam sahabat kami di kebumen, nah mumpung ada long weekend sekalian deh jalan-jalan ke jogja. Semula juga rencana kami berangkat tanggal 22 Maret, tapi karena padatnya jadwal masing-masing personil PMS, maka perjalanan terpaksa diundur. Semula lagi kami berencana pergi ber-6, tapi karena si Gigon gak jadi ikut, ya hanya saya, Yai, Heru, Andi dan Dido yang berangkat.
Sebelum berangkat, kami mampir ke rumah orangtua almarhum sahabat kami, ya itung-itung silaturahmi dan mohon doa restu supaya selamat sampai tujuan. Kamis pukul 22.00 berangkatlah kami dengan dibekali makanan khas jawa seperti lanting, brem dan sale pisang….hehe kaya udah nyampe di jawa ya.

Tanda-tanda bakalan macet sudah terlihat sejak Tol Cikampek, waduh….
Susul menyusul dengan kendaraan besar seperti bis dan truk pun tak terelakkan demi mengejar waktu. Butuh 3 jam untuk bisa sampai keluar Tol Cileunyi pada saat itu. Berlanjut ke Nagrek sepertinya sih lancar-lancar aja nih jalanan, assiikk… apalagi ditemani film Pirates n Carrabian, jadi gak ada yang tidur deh nemenin supir.

Tidak lama kemudian, situasi berbalik 180 derajat. Arus lalulintas yang semula sepi mendadak berhenti alias macet total mulai dari pertigaan Garut dan Tasikmalaya. Beragam informasi kami kumpulkan dari Twitter TMC Polda Metrojaya tapi tak satupun yang dapat menginfokan penyebab kemacetan ini. Akhirnya jurus pamungkas pun kami keluarkan, yak... jurusnya angkot yaitu menyalip lewat kiri alias bahu jalan. Lumayan ditung-itung bisa menyalip 50 mobil, tapi tetap saja macet ini tak berujung. Apa boleh buat, daripada pusing mikirin macet mending tidur aja deh..z..Z..z.., hehe sorry ni pak supir (andi).
sarapan soto iyun
Bangun dari tidur waktu menunjukkan pukul 6 pagi dan kami baru nyampe Ciamis. Benar-benar perjalanan yang melelahkan, biasanya sih jam segini udah nyampe kebumen. Tapi tak apalah, kami nikmati saja perjalanan ini sambil teringat petuah Bapak & Ibu Muri “santai saja”. Mampir ke alun-alun ciamis, gak afdol kalo gak menyantap soto iyun. Soto ini merupakan soto daging dengan kuah bening, biar makin maknyos, makannya menghadap Masjid Agung Ciamis ya.

Setelah kenyang dan puas istirahat, kami melanjutkan perjalanan. Terjadi pergantian driver, karena si andi udah terkapar di bagasi. Posisinya diambil alih oleh si pemilik kendaraan yai. Rupanya long weekend kali ini lintas selatan benar-benar dipenuhi kendaraan yang ingin ke Jawa. Dengan kecepatan penuh saja kami baru nyampe kebumen pukul 12, langsung deh siap-siap solat jum’at.

Pukul 4 sore kami pergi ke makam untuk ziarah, mendoakan sahabat kami yang telah berpulang ke sisi-Nya.
Selesai ziarah kami mencoba ekplorasi kota kebumen, wara-wiri di alun-alun sambil wisata kuliner. Byur.. tiba-tiba hujun turun dengan derasnya, membuat kami kocar-kacir mencari tempat berteduh terdekat. Kebetulan kami berhenti di lesehan yang menjual bakso, enak atau gak hajar aja lah yang penting anget ni badan. Biar tambah anget minumnya wedang ronde, itu lho semacam skoteng lah kalo di Jakarta.
Setelah solat magrib di Masjid Agung Kebumen, kami lanjutkan wisata kulinernya. Makanan yang kami cari kali ini adalah sate ambal, lagi-lagi karena teringat petuah Bapak & Ibu Muri, hehe. Sate ambal yang terkenal lokasinya persis di samping penjara kebumen, waduh…
Sate Ambal
Ternyata  gampang kok nyarinya, gak jauh dari alun-alun. Satu porsi dihargai Rp 14.000,- agak mahal si sepertinya. Tapi tenang rupanya satu porsi sate ambal ada 20 tusuk, jadi ya cukuplah dua porsi untuk kami berlima.
Gak lama sesudah makan sate ambal, perjalanan dilanjutkan ke jogja. Kali ini ditemani satu guide yang merupakan sepupu almarhum sahabat kami, ya sebut saja namanya Fani. Butuh waktu 2,5 - 3 jam perjalanan dari kebumen menuju yogya. Pukul 23.00 kami pun sampai di kota pelajar.
Tugu Jogja
Mumpung masih seger, gak ada salahnya kalau kita ke obyek bersejarah di sini. Mampir di tugu, kami terheran-heran melihat orang-orang yang berfoto ria di tengah jalan. Rupanya hal tersebut sudah sangat lumrah, betapa pejalan kaki sangat dihargai.di sini.
 Perjalanan dilanjutkan ke Stasiun Jogja. Sebelumnya kami melewati warung lesehan / angkringan yang cukup ramai dan terkenal yaitu Kopi Joss. Ada juga Soto Sampah yang terkenal di dekat sini, untungnya sih udah tutup (hehe ngeri juga nyobanya klo masih buka).
Stasiun Jogjakarta
Stasiun Jogja sangat bagus dan modern sekali. Nah karena bagus si andi dan heru tiba-tiba menghilang buat nyobain toiletnya, katanya sih masuk angin efek jalan jauh (alesan aja).
Puas berfoto ria, kami lekas pulang karena besok rencananya kami mau ke Kaliurang dilanjut ke Pantai (wow... tampaknya keinginan yang sulit terwujud tuh).


Niatnya sih bangun pagi eh kebablasan sampe jam 7. Gedebak gedebuk mandi byar byur baru kelar jam 8. Alhasil rencana awal mau ke kaliurang kami batalkan. Langsung aja meluncur ke pantai indrayanti di daerah gunung kidul, masih ditemani fani sebagai guidenya.

Sebelum sampai ke sana, kami melewati kawasan wisata yang cukup terkenal saat ini, yaitu Goa Pindhul dan Sunga Oyo. Di sana terkenal akan keindahan stalagnitnya yang dilalui dengan body/solo rafting menggunakan ban. Ya buat trip berikutnya lah klo ke jogja lagi, hehe.
Membutuhkan waktu kurang lebih dua jam untuk sampai ke pantai indrayanti dari jogja kota. Rupanya disini terdapat banyak pantai selain indrayanti, ada pantai kukup, barong, dan masih banyak lainnya. Harga tiket masuknya pun murah cuma Rp 4.000,- per orang, kami dapat menikmati keindahan beragam pantai di sini.
Berhubung si nona guide bilang pantai indrayanti lah yang terbaik di sini, maka kami pun nurut ajalah. Pantai ini terletak paling ujung dari deretan pantai lain. Wow… kompak kami terkejut melihat ombak besar indrayanti. Pasirnya yang putih memancing kami untuk segera bermain air.




Puas bermain air, kami beristirahat sejenak sambil minum es kelapa muda, iseng-iseng sambil cuci mata hehe. Menjelang sore kami lekas kembali ke kota, karena kami harus pulang ke jakarta. Tidak lupa berterima kasih sama fani yang telah menemani liburan singkat kami  Selamat tinggal jogja, kaliurang, ulen sentalu dan raminten pasti akan kami kunjungi berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar