Kapten Kapal ? |
Klak klik klak klik ketemu juga ni travel yang menawarkan harga cukup berbeda dari travel lainnya yaitu travel nya bang romy, tapi dengan syarat rombongan harus berjumlah minimal 11 orang. Waduh (dalam hati) sayang ni momen emas kalo dilepasin gitu aja, karena teman kantor cuma ada empat orang termasuk saya, terpaksa ni harus ngajak lebih banyak orang lagi. Kepikiran deh teman-teman saya semasa kuliah dulu (ky’ udah lama banget kuliahnya, hehe). Gayung pun bersambut, rupa-rupanya teman2 kampus saya cukup antusias untuk liburan ke pulau tidung.
Tiba di Pulau Tidung |
Karena ada 15 orang yang pergi, terpaksa deh meeting point dibagi dua, saya dan 5 rekan berangkat dari Blok-M naik taksi (mahal jo..), 9 sisanya berangkat dari Senen naik "Alphard" thn 90an punya sodaranya si elan.
Pukul 06.00 wib kedua rombongan sudah sampai didepan pintu masuk dermaga muara angke, dengan terlebih dahulu mangatasi rintangan kemacetan dan jalan yang tergenang air berwarna hitam (uukh bau amis).
Senggol-senggolan juga tak terelakkan saat kami memasuki kapal, karena bejibun orang yang juga mau pergi. Pukul 07.00 wib, kapal kami pun berangkat menuju pulau tidung (bismillah, moga-moga gak mabok).
Pukul 09.30 wib kami pun sampai di pulau tidung, asssiiiikkkk. Dikawal seorang penduduk sekitar sebut saja namanya Ricky, kami pun meluncur menuju home stay yang merupakan rumah nya bapak Chaidar dan Ibu Kokom.
Capek selama diperjalanan kami pun dihidangkan makan siang pake sayur asem dan ayam goreng, (kira2 tuh sayur asem apa asin ya?). Gak pake basa-basi, selesai makan siang kami langsung menuju tempat snorkeling (gak tau namanya), berangkaaattt bang.
Setengah jam perjalan, kami pun sampai di spot untuk snorkeling. Langsung yuk kita nyebur teman2, gak peduli bisa renang apa enggak, klo udah liat air laut pantang deh klo gak nyebur.
Setelah asik melihat-lihat
terumbu karang, kami pun kembali ke pulau tidung. Sambil ngeringin badan, kita
maen-maen aja yuk ke Jembatan Cinta.
Gak tau kenapa orang-orang namain ini jembatan cinta, pokoknya klo di Indonesia ada jembatan bagus dikit pasti dinamain jembatan cinta, haha.
di Penitipan sepeda |
Udara pagi yang sejuk menambah keceriaan kami bersepeda. Setibanya di bagian belakang pulau atau Pulau Tidung Kecil, sepeda kami perkir di penitipan sepeda. Semangkok mie rebus dan sebatok es kelapa menjadi pengembali stamina kami setelah bersepeda.
Setelah wara-wiri di tidung kecil, kami segera kembali ke homestay untuk mandi & packing agar tidak ketinggalan kapal pulang. Dan berakhirlah petualangan di Pulau Tidung kali ini, mudah-mudahan bisa balik lagi ke sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar